Api Tak Berasap
Sabtu,
13 Desember 2014
Embun pagi membangunkan pepohonan. Burung-burung melantunkan suara
merdunya. Rendi terbiasa membuka laptop di pagi hari untuk menghilangkan rasa
hausnya pada sebuah informasi-informasi terkini.
Di pagi itu Rendi dikejutkan oleh sebuah foto yang tak asing lagi
baginya. Yaa.. Ini foto Rian. Rendi terpaku kaku pada sebuah foto Rian yang ada
didepannya. Dia adalah seorang model terkenal, dan dia juga seorang model pada beberapa
majalah remaja ternama pada era ini.
Bagaikan surat dan perangko, bagaikan jam dan batu batere, bagaikan
benang dan jarum. Begitulah kedekatan Rendi dengan Rian ketika mereka duduk di
bangku sekolah menengah pertama berbasis boarding school itu. Rian adalah
sesosok lelaki yang bepostur ideal dengan rambut panjang dan tipis dan
mempunyai hidung yang mancung serta yang menjadi cirri khasnya dia mempunyai
senyum yang indah yang bisa menarik hati kaum hawa disekolahnya. Disamping itu
dia adalah seorang yang taat beribadah, rajin melantunkan ayat suci Al-Qur’an
dengan suara merdunya. Bahkan dengan keuletannya dalam membaca Al-Qur’an dia
bisa mengkhatamkan Al-Qur’an hanya dengan waktu 3 hari pada bulan Ramadhan yang
lalu. Tidak heran dia banyak disukai oleh banyak orang. Apalagi kaum hawa yang
selalu memuji kebaikan dia. Rendi sangat bangga mempunyai sahabat seperti Rian.
Mereka bersahabat dengan baik, ketika diantara mereka ada yang berbuat
kesalahan, maka mereka saling mengingatkan satu sama lain. Bahkan ketika mereka
sudah berpisah Rendi tetap menasehati Rian ketika Rian berbuat kesalahan.
Awalnya Rendi tidak percaya dengan sebuah foto itu. Apakah ini
sebuah mimpi?? Rendi menepuk pipinya. Aww sakitt… ternyata ini bukan mimpi !!!.
Duaarr… Rendi kaget bukan kepalang. Jantungnya berdetak lebih
kencang dari biasanya, keringatnya membasahi tubuhnya. Belum cukupkah dengan
informasi beberapa bulan yang lalu tentang temannya yang dipenjara karena kasus
pelecehan? Belum cukupkah dengan informasi tentang temannya yang dipenjara
karena berbuat hal yang dilarang agama? Belum cukupkah dengan informasi tentang
temannya yang dipenjara karena melakukan pencurian? Nah sekarang..? Teman yang
dulu dia banggakan, teman yang dulu taat beribadah dan dikagumi banyak orang,
tapi sekarang dia mengecewakan Rendi. Walaupun hal itu dianggap sepele bagi
dirinya, tetapi bagi Rendi Tidak !!!. Ini bagaikan awal menuju lubang dosa.
Tapi Rendi berpikir dua kali. Apakah dia sudah menikah? Sepertinya belum. Dia
masih seorang mahasiswa di Universitas ternama di Indonesia.
Astagfirullah.. Rendi berusaha menenangkan dirinya. Rendi berfikir
bahwa kepribadian seseorang itu bisa berubah secara drastis, bahkan bisa
berubah hanya dengan sekejap saja. Lingkungan pun bisa merubah kepribadian
seseorang. Jika lingkungan tak mendukung, maka akan rusaklah kepribadian seorang
tersebut.
Bersambung…

cekcek
BalasHapushmm
BalasHapus